Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan
pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat.
27 November 2012)
Pengertian etika atau lazimnya disebut etika moral adalah gambaran
rasional mengenai hakekat dan dasar perbuatan dan keputusan yang benar serta
prinsip-prinsip yang menentukan klaim bahwa perbuatan dan keputusan tersebut
secara moral diperintahkan atau dilarang. Etika juga merupakan kebiasaan moral dan
sifat perwatakan yang berisi nilai-nilai yang terbentuk dalam tingkah laku dan
adat istiadat.Oleh karena itu penelitian etika selalu menempatkan tekanan
khusus terhadap defenisi konsep-konsep etika, justifikasi atau penilaian
terhadap keputusan moral, sekaligus membedakan antara perbuatan dan keputusan
yang baik dan buruk. (Ibrahim Lubis.Makalah
Pendidikan Etika | Akhlak Dan Moral. http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/02/etika.html. 27
november 2012)
Versi saya, evianthy :
Filsafat adalah pandangan hidup yang di miliki seseorang
tentang kehidupan yang sedang di jalani. Dengan seseorang mengetahui filsafat
hidupnya, seseorang dapat mengetahui benar atau tidaknya baik atau buruknya
perbuatan yang ia lakukan di kehidupannya agar hidupnya menjadi lebih baik.
Selain filsafat, baiknya seseorang juga mengetahui dan memahami arti dari
Etika, etika itu sendiri adalah nilai mengenai benar atau salah baik atau
buruknya tindakan yang di ambil oleh seseorang yang dapat dilihat oleh orang
atau masyarakat lainnya.
Prinsip-Prinsip Etika
1. Prinsip tanggung
jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan dan hasilnya terhadap dampak pekerjaab terhadap orang lain
2. Prinsip keadilan,
tidak merugikan; membedakan orang lain.
3. Prinsip Otonomi. Kebebasan sepenuhnya dalam
menjalankan profesinya, tetapi dibatasi tanggungjawab dan komitmen profesional
dan tidak mengganggu kepentingan umum.
4. Prinsip integritas moral yang tinggi. Komitmen
pribadi menjaga keluhuran profesi.
Prinsip Umum Etika Bisnis
Prinsip etika bisnis
sangat dipengaruhi sistem nilai dalam masyarakat, Secara umum dalam bisnis
sesungguhnya penerapan prinsip etika pada umumnya.
- Prinsip Otonomi
bahwa seseorang dituntut memiliki sikap dan kemampuan untuk mengambil
keputusan
- Dalam bertindak
berdasarkan kesadarannya tentang
apa yang dianggapnya baik;
- Mengetahui akan
tindakannya,
- Bebas dalam
melakukan tindakannya, dan
- Bertanggungjawab
atas tindakannya.
- Prinsip menjunjung
kejujuran, kunci keberhasilan dalam
bisnis Kejujuran relevan dengan memenuhi syarat-syarat perjanjian Relevan dengan penawaran barang & jasa, dengan mutu dan harga
- Prinsip Keadilan, agar setiap org
diperlakukan secara sama sesuai dg aturan yg adil, rasional objektif dan
dpt dipertanggungjawabkan.
- Prinsip Saling Menguntungkan (mutual
benefit principle)
- Prinsip Integritas Moral, tuntutan
menjaga nama baiknya/perusahaannya.
Individu
sebagai diffusion Etika Bisnis
- Individu yang
telah menyerap/mengerti etika bisnis, yang diperoleh melalui proses
belajar (individual learning),
- Individu
memiliki :
·
kemampuan
·
kesadaran etis,
·
berfikir secara etis,
·
bertindak secara etis,
·
kepemimpinan secara etis.
3.
Individu yang
memiliki kharisma.
4.
Individu yang
memiliki kekuasaan, sepanjang menggunakan kekuasaan secara etis.
Sejarah dan
Budaya dalam Etika Bisnis
·
Kebudayaan Yunani
Kuno, Warga Negara yang bebas seharusnya mencurahkan perhatiannya pada kesenian
dan ilmu pengetahuan (filsapat).
·
Perdagangan
sebaiknya diserahkan pada orang asing dan pendatang.
·
Menurut Plato
(427-347 SM) Negara yang ideal adalah negara agraris yang sedapat mungkin
berdikari, sehingga perdagangan hampir tidak perlu.
·
Aristoteles
(384-322 SM) ia menilai sebagai tidak etis setiap kegiatan menambah kekayaan.
·
Karena bisnis
selalu mengandung unsur mencari keuntungan. Hermes dihormati sebagai dewa
pelindung pedagang maupun pencuri
·
Agrama Kristen,
“Jangan kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada
padamu (Ibr. 13:15).
·
Pada zaman kuno
dan abad pertengahan profesi pedagang sering dinilai kurang pantas, dan
karenanya urusan itu diserahkan pada orang Yahudi.
·
Agustinus
(354-340 M) mengatakan, seorang pedagang barang-kali bisa berkelakuan tanpa
dosa, tapi tidak mungkin dia berkenan di hati Tuhan.
·
Timbul sikap
positif kaum Protestan, memperoleh untung karena berdagang sebagai pertanda
berkat Tuhan atas kerja keras orang beriman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar