Blogger Backgrounds

Rabu, 09 November 2011

Lapisan Transport

Protokol Jaringan

Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras. Protocol digunakan untuk menentukan jenis layanan yang akan dilakukan pada internet.

Jenis-jenis protokol jaringan

1.      TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol)

            Adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack

            Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.

Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.

2.      UDP ( User Datagram Protokol)

            UDP, singkatan dari User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Protokol ini didefinisikan dalam RFC 768.

UDP memiliki karakteristik-karakteristik berikut:

1.      Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi.

2.      Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan.

3.      UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification.

4.      UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP.


UDP tidak menyediakan layanan-layanan antar-host berikut:

1.      UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP.

2.      UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar.

3.      UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP.

Identifikasi komunikasi

            TCP dan layanan berbasis UDP melacak berbagai aplikasi yang berkomunikasi. Untuk membedakan segmen dan datagram untuk setiap aplikasi, baik TCP dan UDP memiliki header field yang secara unik dapat mengidentifikasi aplikasi ini. Ini pengide Dalam header dari masing-masing segmen atau datagram, ada sumber dan port tujuan. Nomor port sumber adalah port untuk komuniasi dengan aplikasi terkait. Nomor port tujuan adalah nomor untuk komunikasi terkait dengan aplikasi tujuan pada host remote. Port Sumber: dinamik (acak), Port Tujuan :tetap

Ada berbagai jenis nomor port:                

1.      Well Known Ports (Bilangan 0-1023) - Angka-angka ini dicadangkan untuk layanan dan aplikasi. Mereka umumnya digunakan untuk aplikasi seperti HTTP (web server) POP3/SMTP (email server) dan Telnet. Dengan mendefinisikan port ini dikenal untuk aplikasi server, aplikasi client dapat diprogram untuk meminta koneksi ke port tertentu dan layanan yang terkait.

2.      Terdaftar Ports (Registered Ports)(Bilangan 1024-49151) - nomor port ini ditugaskan untuk proses user atau aplikasi. Proses ini terutama aplikasi individual bahwa seorang pengguna telah memilih untuk menginstal aplikasi umum yang akan menerima Well Known Port. Bila tidak digunakan untuk sumber daya server, port ini dapat juga digunakan secara dinamis dipilih oleh klien sebagai port sumbernya.

3.      Dinamis atau Private Ports (Nomor 49152-65535) - Juga dikenal sebagai Pelabuhan singkat, ini biasanya ditugaskan secara dinamis untuk aplikasi klien saat memulai sambungan. Hal ini tidak terlalu umum bagi klien dapat terhubung ke layanan menggunakan Dynamic atau Private Port (meskipun beberapa program file peer-to-peer sharing lakukan)

TCP dan UDP Menangani Segmentasi Berbeda

Di TCP, setiap segmen header berisi nomor urut. lapisan Transport pada host tujuan untuk memasang kembali segmen dalam urutan di mana mereka dikirim. Hal ini memastikan bahwa aplikasi tujuan memiliki data dalam bentuk yang tepat pengirim dimaksud.

Meskipun layanan menggunakan UDP juga melacak percakapan antara aplikasi, mereka tidak peduli dengan urutan informasi itu ditransmisikan, atau dalam menjaga sambungan. nomor urutan dalam header UDP  kurang dari TCP, sehingga Informasi dapat tiba dalam urutan yang berbeda daripada itu menular karena paket yang berbeda dapat mengambil jalan yang berbeda melalui jaringan. harus mentolerir fakta bahwa data mungkin tidak akan tiba dalam urutan yang dikirim. Hal ini memungkinkan nomor urutan fungsi UDP adalah desain yang sederhana dan menghasilkan sehingga transfer data lebih cepat.

 Tujuan dari Lapisan Transport

Lapisan transport menyediakan segmentasi data dan mengontrol kebutuhan data untuk kembali ke dalam berbagai stream komunikasi. Hal – hal pokok yang perlu diperhatikan adalah:

1.      Melacak komunikasi antar sumber aplikasi dan host tujuan

2.      Segmentasi data dan mengelola masing – masing data. Reassembling (pengumpulan kembali) segmen ke stream aplikasi data

3.      Mengidentifikasi berbagai aplikasi yang berbeda

Melacak Setiap Komunikasi

            Setiap host dapat memiliki beberapa aplikasi yang berkomunikasi di seluruh jaringan. Setiap aplikasi tersebut akan berkomunikasi dengan satu atau lebih aplikasi pada remote host. Hal ini merupakan tugas lapisan Transport untuk mempertahankan beberapa stream komunikasi antar aplikasi tersebut.

Segmentasi Data

            Setiap aplikasi membuat streaming data untuk dikirimkan ke remote aplikasi, data ini harus dipersiapkan untuk dikirim ke seluruh media pada bagian yang dapat dikendalikan. Protokol lapisan Transport mendeskripsikan segmen layanan data dari lapisan Applikasi. Hal ini meliputi encapsulasi yang diperlukan pada setiap data. Setiap data aplikasi memerlukan header data yang akan ditambahkan pada lapisan Transport untuk menunjukkan komunikasi yang terkait dengannya.
Segmen Reassembling

            Pada penerimaan host, setiap data dapat diarahkan ke aplikasi yang sesuai. Selain itu, setiap data harus direkontruksi ke dalam stream data yang lengkap untuk digunakan pada lapisan aplikasi. Semua protokol pada Transport Layer menggambarkan bagaimana header informasi pada lapisan Transport digunakan untuk mengembalikan data ke stream yang dilewati pada lapisan aplikasi.
Identifikasi Aplikasi

            Dalam rangka menghasilkan stream data ke aplikasi yang tepat, lapisan transport harus mengidentifikasi aplikasi tujuan. Untuk memenuhinya, lapisan Transport memberikan aplikasi yang telah diidentifikasi. Pemanggilan Protokol TCP / IP ini diidentifikasi oleh sebuah nomor port. Setiap perangkat lunak yang akan diakses oleh jaringan diberi nomor port yang unik dalam host. Nomor port ini digunakan dalam header lapisan transportasi untuk menunjukkan aplikasi data yang saling terkait.

            Lapisan Transport merupakan penghubung antara lapisan aplikasi dan lapisan dibawahnya yang bertugas pada jaringan transmisi. Lapisan ini menerima data dari berbagai komunikasi yang berbeda setelah itu diteruskan ke lapisan dibawahnya yang dapat dikelola sebagai multiplexed pada media.

            Aplikasi tidak perlu mengetahui rincian operasional dari jaringan yang digunakan. Karena aplikasi menghasilkan data yang dikirim dari satu aplikasi ke aplikasi yang lain, tanpa melihat jenis host tujuan, jenis media yang dilewati oleh tipe data, serta bagian yang diambil oleh data, congestion pada penghubung, atau ukuran jaringan.

            Selain itu, lapisan bawahnya tidak menyadari bahwa ada beberapa aplikasi yang mengirim data pada jaringan. Fungsi dari lapisan tersebut adalah untuk mengirim data ke perangkat yang sesuai. Kemudian Lapisan Transport ini memilah bagian – bagiannya sebelum mengirim ke aplikasi yang sesuai.

Macam – macam Persyaratan Data :

1.      Karena berbagai aplikasi memiliki persyaratan yang berbeda, terdapat beberapa protokol lapisan Transport. Untuk beberapa aplikasi, segmen harus tiba di urutan yang sangat spesifik agar berhasil diproses . Dalam beberapa kasus, semua data harus menerima protokol apapun yang akan digunakan. Dalam kasus lain, aplikasi dapat mentolerir beberapa data yang hilang selama transmisi dalam jaringan.

2.      Pada saat pemusatan jaringan, kebutuhan aplikasi lapisan transport yang berbeda memerlukan komunikasi pada jaringan yang sama. Berbagai protokol lapisan Transport yang berbeda memiliki aturan untuk menangani berbagai persyaratan data.
Beberapa protokol hanya menyediakan fungsi dasar yang efisien untuk pengiriman data antar bagian aplikasi yang sesuai. Tipe protokol ini berguna untuk data yang sensitif terhadap penundaan.

3.      Protokol lapisan Transport menjelaskan proses yang memberikan fitur tambahan, seperti memastikan pengiriman yang handal antar aplikasi. Pada saat fungsi tambahan menyediakan komunikasi lebih baik pada lapisan Transport antara aplikasi memiliki overhead tambahan dan membuat permintaan yang lebih besar pada jaringan.

MODEL 7 LAYER

OSI mendefinisikan sistem sebagai himpunan dari satu atau lebih komputer beserta software, terminal, operator, proses, alat penyalur informasi lainnya yang dapat melaksanakan pengolahan dan penyaluran informasi. Konsep layer merupakan bentuk dasar yang dipakai dalam model OSI. Tiap sistem dalam model OSI dianggap terdiri atas beberapa subsistem yang terdefinisi dan diklasifikasi menurut fungsinya. Dikenal 7 layer:

1.       Layer Physical

Ini adalah layer yang paling sederhana; berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.

2.       Layer Data-link

Layer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.

3.      Layer Network

                Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware.

Beberapa fungsi yang mungkin dilakukan oleh Layer Network:

·         Membagi aliran data biner ke paket diskrit dengan panjang tertentu

·         Mendeteksi Error

·         Memperbaiki error dengan mengirim ulang paket yang rusak

·         Mengendalikan aliran

4.      Layer Transport

                Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.

5.      Layer Session

Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.

6.       Layer Presentation

Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini.

7.       Layer Application

Layer ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer Application.

 

Kegunaan  Layer

Banyak kegunaan yang didapat dari pembagian fungsi menjadi yang lebih kecil atau yang disebut layer kegunaan yang pasti adalah mengurangi kompleksitas sehingga dapat didefinisikan lebih detail.

Contoh kegunaannya antara lain :

·         Manusia dapat membahas dan mempelajari tentang protokol secara detail.

·         Membuat perangkat menjadi bentuk modular, sehingga penggunaan dapat menggunakan hanya modul yang dibutuhkan.

·         Membuat lingkungan yang dapat saling terkoneksi.

·         Mengurangi kompleksitas pada pemrograman sehingga memudahkan produksi.

·         Tiap layer dapat diberikan pembuka dan penutup sesuai dengan layernya.

·         Untuk berkomunikasi dapat dengan segera menggunakan layer dibawahnya.

Layanan Lapisan Transport

Ada banyak layanan yang bisa opsional disediakan oleh protokol Transport Layer, dan protokol yang berbeda mungkin atau mungkin tidak menerapkannya.

Lapisan Transport meliputi fungsi-fungsi ini:

1.       Segmentasi dan Reassembly

2.       Multiplexing

3.       Establishing a Session

4.       Reliable Delivery

5.       Same Order Delivery

6.       Flow Control

1.      Segmentasi dan Reassembly

                Dengan menggunakan OSI model, berbagai macam jenis aplikasi yang berbeda dapat dikirimkan pada jenis transport yang sama. Transport yang terkirim berupa segmen per segmen. Sehingga data dikirim berdasarkan first-come first served Lapisan Transport menyediakan untuk segmentasi data dan kontrol yang diperlukan untuk memasang kembali potongan-potongan ke dalam berbagai aliran komunikasi. tanggung jawab utamanya untuk mencapai hal ini adalah:

·         Pelacakan komunikasi individual antara aplikasi pada sumber dan host tujuan

Setiap host mungkin memiliki beberapa aplikasi yang berkomunikasi melalui jaringan. Masingmasing aplikasi akan berkomunikasi dengan satu atau lebih aplikasi pada host remote.Ini adalah tanggung jawab lapisan Transport untuk mempertahankan beberapa aliran komunikasi antara aplikasi.

·         Mengelompokkan data dan mengelola masing-masing bagian

Setiap aplikasi membuat sebuah data stream untuk dikirim ke sebuah aplikasi remote, data ini harus siap untuk dikirim di media dalam potongan terkelola. Protokol Lapisan Transport memeberikan layanan segmentasi data dari lapisan aplikasi. Layanan Ini termasuk enkapsulasi

·         Pemasangan kembali segmen ke aliran aplikasi data

Setiap bagian dari data aplikasi membutuhkan header yang akan ditambahkan pada lapisan Transport untuk menunjukkan ke mana komunikasi itu terkait. Bagian data yang diterima dari host sumber dapat diarahkan ke aplikasi yang sesuai. Tetapi sebelumnya segmen (potongan-potongan data ) harus kembali ke dalam aliran data lengkap yang berguna untuk lapisan aplikasi. Protokol pada layer Transport memakai informasi header untuk memasang kembali potongan data ke dalam stream untuk diteruskan ke lapisan aplikasi.

·         Mengidentifikasi berbagai aplikasi.

Dalam rangka melewatkan data stream ke aplikasi yang tepat, lapisan Transport harus mengidentifikasi aplikasi target. Untuk mencapai hal ini, lapisan Transport menugaskan suatu aplikasi identifier. Protocol TCP / IP menyebutnya identifier nomor port. Setiap proses softwareyang perlu mengakses jaringan diberi nomor port unik dalam host tersebut.

 Nomor port yang digunakan di header layer Transport untuk menunjukkan mana aplikasi yang tepat untuk potongan kecil2 data yang dikirimkan. Lapisan Transport adalah penghubung antara lapisan aplikasi dan lapisan bawah yang bertanggung jawab untuk transmisi jaringan.Lapisan ini menerima data dari percakapan yang berbeda dan meneruskannya ke lapisan bawah sebagai potongan-potongan dikelola yang dapat akhirnya multiplexing atas media.

Aplikasi tidak perlu mengetahui rincian operasional jaringan yang digunakan. Aplikasi menghasilkan data yang dikirim dari satu aplikasi ke yang lain, tanpa memperhatikan jenis host tujuan, jenis media di mana data harus melakukan perjalanan, jalan yang diambil oleh data, kemacetan di link, atau ukuran jaringan.

Selain itu, lapisan bawah tidak menyadari bahwa ada beberapa aplikasi mengirim data pada jaringan. Tanggung jawab mereka adalah untuk mengirimkan data ke perangkat yang sesuai.Lapisan Transport kemudian macam potongan-potongan sebelum mengirimkannya ke aplikasi yang sesuai.

·         Persyaratan Variasikan Data

Karena aplikasi yang berbeda memiliki kebutuhan yang berbeda, ada beberapa protokol lapisan Transport. Untuk beberapa aplikasi, segmen harus tiba di urutan sangat spesifik dalam rangka untuk diproses berhasil. Dalam beberapa kasus, semua data yang harus diterima untuk semua itu untuk digunakan. Dalam kasus lain, aplikasi dapat mentolerir kehilangan beberapa data selama transmisi melalui jaringan.

Aplikasi, seperti database, halaman web, dan e-mail, memerlukan bahwa semua data yang dikirim sampai di tempat tujuan dalam kondisi aslinya, agar data yang akan berguna. Setiap data yang hilang bisa menyebabkan komunikasi korup yang tidak lengkap atau tidak terbaca. Oleh karena itu, aplikasi ini dirancang untuk menggunakan protokol lapisan Transport yangmengimplementasikan kehandalan. Overhead jaringan tambahan dianggap diperlukan untuk aplikasi ini.

Aplikasi lain yang lebih toleran terhadap hilangnya sejumlah kecil data. Misalnya, jika satu atau dua segmen dari aliran video gagal tiba, itu hanya akan menciptakan gangguan sesaat dalam sungai.Ini mungkin muncul sebagai distorsi pada gambar, tetapi bahkan mungkin tidak terlihat oleh pengguna.

Dua protokol lapisan yang paling umum Transport TCP / IP protocol suite adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP). Kedua protokol mengelola komunikasi beberapa aplikasi. Perbedaan antara kedua adalah fungsi khusus yang setiap protokol mengimplementasikan

2.      Multiplexing

Memungkinkan ada banyak aplikasi atau service yang berjalan pada setiap host dalam jaringan.

Kenapda perlu adanya segmetasi?         

Segmentasi data, sesuai dengan protokol lapisan Transport, menyediakan sarana untuk mengirim dan menerima data ketika menjalankan beberapa aplikasi secara bersamaan pada komputer. Tanpa segmentasi, hanya satu aplikasi, video streaming misalnya, akan mampu menerima data. Anda tidak bisa menerima e-mail, chatting di instant messenger, atau halaman tampilan web sementara juga melihat video.

Beberapa aplikasi mengirimkan data dalam jumlah besar - dalam beberapa kasus, banyak.gigabyte . Hal ini akan tidak praktis untuk mengirim semua data ini dalam satu potongan besar. Tidak ada lalu lintas jaringan lainnya bisa dikirim saat ini data sedang dikirim.Sepotong besar data bisa memakan waktu menit atau bahkan berjam-jam untuk mengirim. Selain itu, jika ada kesalahan, seluruh data file harus hilang atau kembali. Jaringan perangkat tidak akan memiliki memori buffer yang cukup besar untuk menyimpan data ini banyak ketika sedang dikirim atau diterima. Batasan tersebut bervariasi tergantung pada teknologi jaringan dan sarana fisik tertentu yang digunakan. Masing-masing aplikasi atau jasa diberikan sebuah alamat yang dikenal sebagai port sehingga lapisan Transport dapat menentukan dengan yang aplikasi atau layanan data tersebut diidentifikasikan.

3.      Establishing a Session

Lapisan Transport dapat memberikan orientasi koneksi dengan menciptakan sesi antara aplikasi. Koneksi ini menyiapkan aplikasi untuk berkomunikasi dengan satu sama lain sebelum data apapun ditransmisikan. Dalam sesi ini, data untuk komunikasi antara dua aplikasi dapat dikelola erat. Konsepnya, sebuah perangkat untuk melakukan komunikasi dengan perangkat lainnya, perangkat yang dituju harus menerima koneksi terlebih dahulu sebelum mengirimkan atau menerima data.

·         Proses yang dilakukan sebelum pengiriman data,

·         Pengirim (sender) mengirimkan sinyal Synchronize terlebih dulu ke tujuan

·         Penerima (receiver) mengirimkan balasan dengan sinyal Negotiate Connection

·         Penerima mengirimkan Synchronize ulang, apa benar pengirim akan mengirimkan data

·         Pengirim membalas dengan sinyal Acknowledge dimana artinya sudah siap untuk mengirimkan data

·         Connection establish

·         Kemudian segmen dikirim 

4.       Reliable Pengiriman

Dinamakan data yang reliabel artinya paket data datang sesuai dengan urutan pada saat dikirimkan. Protokol akan gagal apabila terjadi paket yang hilang, rusak, terjadi duplikasi, atau menerima paket data dengan urutan yang berbeda Untuk memastikan data yang terkirim, si penerima harus mengirimkan acknowledge untuk setiap data yang diterima pada segmen.

5.      Same Order Delivery

Karena jaringan mungkin menyediakan beberapa rute yang dapat memiliki waktu transmisi yang berbeda, data dapat tiba di urutan yang salah. Dengan penomoran dan urutan segmen, lapisan Transport dapat memastikan bahwa segmen dipasang kembali ke dalam urutan yang tepat. 

6.       Flow Control

Pada waktu pengiriman data sedang berjalan, kepadatan jalur bisa terjadi (congestion). Alasan terjadinya congestion antara lain: komputer berkecepatan tinggi mengirimkan data lebih cepat dari pada jaringannya, apabila beberapa komputer mengirimkan data ke tujuan yang sama secara simultan.

Untuk mengatasi hal tersebut setiap perangkat dilengkapi dengan yang namanya kontrol aliran (flow control). Dimana apabila ada pengirim yang mengirimkan data terlalu banyak, maka dari pihak penerima akan mengirmkan pesan ke pengirim bahwa jangan mengirim data lagi, karena data yang sebelumnya sedang di proses. Dan apabila telah selesai diproses, si penerima akan mengirimkan pesan ke pengirim untuk melanjutkan pengiriman data.

Router

                Router adalah perangkat yang digunakan untuk meneruskan data dalam jaringan komputer. Sebuah router bisa terhubung ke satu atau lebih dari jaringan yang berbeda. Fungsi utama router adalah untuk mengarahkan lalu lintas data di dalam sebuah jaringan. Sebuah paket data masuk kedalam jaringan akan di baca oleh router kemudian akan di arahkan kepada jaringan tujuan sesuai dengan informasi yang ada di dalam paket data tesebut.
                Router yang paling umum di temukan adalah router untuk penggunaan rumah atau kantor, dimana router digunakan untuk meneruskan data dari modem ADSL maupun modem Cabel yang terkoneksi ke provider internet ke computer user, data yang diteruskan bisa berupa browsing internet, email ataupun program yang memerlukan koneksi internet seperti game online dsb.
Berdasarkan fungsinya router yang tersedia sekarang ini dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu Router ADSL/Cabel dan Router 3G, sesuai dengan namanya router ADSL / Cabel dapat di gunakan untuk kedua modem tersebut sedangkan router 3G hanya digunakan untuk modem 3G. Jika di bagi berdasarkan koneksinya router yang ada dapat di bagi kedalam wired router dan wireless router.
Router berfungsi utama sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Perbedaannya dengan Switch adalah kalau switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
Ada tiga jenis router yang biasa digunakan dalam jaringan komputer, yaitu:
1.       Router PC
Router PC adalah komputer dengan sistem operasi yang memiliki fasilitas untuk membagi dan men-sharing IP Address. Perangkat jaringan (PC) yang terhubung ke komputer tersebut akan dapat menikmati IP Address atau koneksi internet yang disebarkan oleh sistem operasi tersebut. Contoh sistem operasi yang dapat digunakan adalah semua sistem operasi berbasis client-server, seperti Windows NT, Windows NT 4.0, Windows 2000 server, Windows 2003 Server, MikroTik (Berbasis Linux), dan lain-lain.
2.       Router Aplikasi
Router aplikasi adalah aplikasi yang dapat di-install pada sistem operasi sehingga sistem operasi tersebut akan memiliki kemampuan seperti router. Contoh aplikasi ini adalah Winroute, WinGate, SpyGate, dan WinProxy.
3.       Router Hardware
Router hardware adalah hardware yang memiliki kemampuan seperti router sehingga dari hardware tersebut dapat memancarkan atau membagi IP Address dan men-sharing IP Address. Pada prakteknya router hardware digunakan untuk membagi koneksi internet pada suatu ruang atau wilayah. Contoh dari router ini adalah router buatan pabrik seperti Cisco dan Planet.
Keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan router pada jaringan adalah :
1.       Isolasi trafik broadcast. Kemampuan ini memperkecil beban jaringan karena trafik jenis ini dapat diisolasikan pada sebuah LAN saja.
2.       Fleksibilitas. Router dapat digunakan pada topologi jaringan apapun dan tidak peka terhadap masalah kelambatan waktu.
3.       Pengaturan prioritas. Router dapat mengimplementasikan mekanisme pengaturan prioritas antar protokol.
4.       Pengaturan konfigurasi. Router umumnya dapat lebih dikonfigurasi daripada bridge.
5.       Isolasi masalah. Router membentuk penghalang antar LAN dan memungkinkan masalah yang terjadi diisolasi pada LAN tersebut.
6.       Pemilihan jalur. Router umumnya lebih cerdas daripada bridge dan dapat menentukan jalur optimal antar dua sistem.
Kerugian Menggunakan Router,Kerugian yang terjadi dengan menggunakan router adalah :
1.       Tergantung pada protokol. Router yang beroperasi pada lapisan network OSI hanya mampu meneruskan trafik yang sesuai dengan protokol yang diimplementasikan.
2.       Biaya. Router umumnya lebih kompleks daripada bridge dan lebih mahal. Overhead pemrosesan pada router lebih besar sehingga throughput yang dihasilkan dapat lebih rendah daripada bridge.
3.       Pengalokasian alamat. Dalam internetwork yang menggunakan router, memindahkan sebuah mesin dari LAN yang satu ke LAN yang lain berarti mengubah alamat jaringan pada sistem itu.
4.       Sistem tak terjangkau. Penggunaan routing table statik menyebabkan beberapa sistem dapat terjangkau oleh sistem lain.
Router versus Bridge
Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.
Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke internet.
Pengenalan
Di dalam sesebuah rangkaian, data perlulah dihantar dan dikirim dengan tepat dan betul. Rangkaian komputer kompleks biasanya terdiri daripada koleksi
LAN yang dijalinkan antara satu sama lain. Kerja-kerja mengirim ini dilaksanakan oleh router di mana router akan mengambil mesej data dari LAN dan menukarkannya kepada paket yang sesuai untuk dihantarkan ke LAN yang satu lagi.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar